Kamis, 13 Januari 2022

APLIKASI PADA TANAMAN

Cara Pemakaian Pupuk Eco Farming

Cara Pemakaian Eco Farming Tanaman Padi Seluas 1 Hektar

PETUNJUK PERENDAMAN BENIH DAN PERSEMAIAN

  1. Seleksi benih padi dengan larutan garam sekitar 15 menit.
    Cara pembuatan larutan garam yaitu dengan mencampur air dengan garam secukupnya, bila dimasukan telur mentah mengambang berarti larutan siap untuk seleksi benih. Benih padi dibilas sampai benar-benar tidak berasa asin sebelum dilakukan perendaman dengan air larutan Eco Farming.
  2. Perendaman benih padi dengan larutan Eco Farming semalam (12 jam).
    Cara pembuatan larutan Eco Farming dengan dosis 10 ml larutan biang Eco Farming per 1 liter air pengencer. Setelah perendaman selama 12 jam, benih ditiriskan dan disimpan pada tempat tertutup sampai calon akar keluar dari benih padinya. Air bekas rendaman bisa disemprotkan ke lahan persemaian dengan cara disemprotkan ke lahan persemaian 2 hari sebelum semai.
  3. Lakukan penyemprotan Eco Farming saat umur persemaian 7-10 hari setelah semai dengan dosis 100 ml per tangki

PETUNJUK PERSIAPAN PRA TANAM

Sebaiknya lakukan pengecekan pH tanah, bila pH tanah terlalu rendah (sangat asam) bisa ditambahkan dolomit atau kapur pertanian untuk menaikkan pH tanahnya.

Dosis standar pemakaian dolomit 500 kg per hektar (bisa ikuti petunjuk cara menaikkan pH pada alat pH meter).

Setelah selesai pengolahan melalui proses pebalikan, taburkan pupuk kandang sebanyak 6-8 ton per hektar, ratakan lahan sawah melalui proses peleleran kondisi Tanah SIAP TANAM dan Pastikan kondisi air macak-macak (tidak tergenang air) dan Tutup semua aliran air sawahnya disaat penyemprotan Pupuk Eco Farming dengan dosis 600 ml per tangki (asumsi 10 tangki per hektar dan kapasitas tangki 20 liter).

PETUNJUK PEMBUATAN BIANG

Larutkan 1 tube Eco Farming dengan 1 liter air (tebu/kelapa/hujan/mineral) dan hasilnya yg disebut BIANG, yaitu:

  1. Untuk sasaran media tanam dengan luas lahan 1 hektar diperlukan 6 tube dengan pelarut 6 liter air perasan tebu atau air kelapa dan sebaiknya melarutkan EF dilakukan minimal 3 malam dengan air tebu dan air kelapa) sebelum di aplikasikan ke media tanam (lahan atau tanah).
  2. Untuk sasaran tanaman dengan luas lahan 1 hektar diperlukan 1 tube dengan pelarut air kelapa atau air mineral tanpa penambahan larutan gula dan tidak difermentasi, cukup diamkan 15 menit langsung diaplikasikan ke bagian daun tanaman.

APLIKASI SASARAN MEDIA TANAM

Pertama

Semprotkan atau siramkan pupuk Eco Farming pada lahan yang siap tanam 5 hari sebelum tanam dengan dosis 600 ml per tangki dengan asumsi 10 tangki per hektar dengan prinsip merata ke seluruh media tanam. Rumus sederhana dosis untuk lahan dibagi jumlah tangki per hektar dan pembuatan biang sesuai sasaran media tanam (poin 1. Pembuatan BIANG)

Ketentuan aplikasi ke media tanam, yaitu:

  1. Kondisi tanah tidak tergenang (macak-macak) setelah olah tanah terakhir dan pertahankan kondisi ini sampai 10 hari terhitung dari aplikasi ke lahan (5 hari sebelum tanam sampai 5 hari setelah tanam)
  2. Waktu penyemprotan bebas bisa pagi atau sore, yang terpenting cuaca mendukung (tidak mendung kemungkinan kecil untuk turun hujan).
  3. Tangki semprot harus benar-benar steril dari bekas bahan kimia baik pestisida atau herbisida.
  4. Air pengencer (untuk tambahan di tangki) harus aman dari bahan kimia atau limbah berbahaya yang akan berdampak pada kinerja bakteri positif

APLIKASI SASARAN TANAMAN

Kedua

Semprotkan Pupuk Eco Farming pada usia 14 hari setelah tanam pakai dosis 100 ml per tangki dengan prinsip penyemprotan halus seperti kabut dan merata (asumsi 10 tangki per hektar) dengan pembuatan biang sesuai sasaran tanaman (poin 2. Pembuatan BIANG)

Ketiga

Semprotkan Pupuk Eco Farming pada usia 28 hari setelah tanam pakai dosis 100 ml per tangki dengan prinsip penyemprotan halus seperti kabut dan merata (asumsi 10 tangki per hektar) serta perlakuan biang untuk sasaran tanaman (poin 2. Pembuatan BIANG)

Keempat

Semprotkan Pupuk Eco Farming pada usia 42 hari setelah tanam pakai dosis 100 ml per tangki dengan prinsip penyemprotan halus seperti kabut dan merata (asumsi 10 tangki per hektar) serta perlakuan biang untuk sasaran tanaman (poin 2. Pembuatan BIANG)

Kelima

Semprotkan Pupuk Eco Farming pada usia 56 hari setelah tanam pakai dosis 100 ml per tangki dengan prinsip penyemprotan halus seperti kabut dan merata (asumsi 10 tangki per hektar) serta perlakuan biang untuk sasaran tanaman (poin 2. Pembuatan BIANG)

Ketentuan aplikasi ke tanaman terutama bagian daun, yaitu:

  1. Kondisi tanaman normal dan sehat (tidak sedang terkena gejala hama atau penyakit) dan apabila tanaman ada gejala hama atau penyakit bisa lakukan pengendalian terlebih dahulu secara bijak sesuai tahapan dan batasan ambang ekonomis (Pestisida Nabati atau agen hayati/biopestisida sangat dianjurkan dan lakukan konservasi musuh alami dengan menanam tanaman refugia)
  2. Waktu penyemprotan efektif pagi jam 7-10, yang terpenting cuaca mendukung (tidak mendung kemungkinan kecil untuk turun hujan).
  3. Tangki semprot harus benar-benar steril dari bekas bahan kimia baik pestisida atau herbisida.
  4. Air pengencer (untuk tambahan di tangki) harus aman dari bahan kimia atau limbah berbahaya yang akan berdampak pada pertumbuhan tanaman.

Catatan:

  1. Petunjuk yang diuraikan tersebut di atas adalah pola bertani organik
  2. Bila pola konvensional dengan menggunakan Eco Farming, yaitu bisa tambahkan pupuk kimia hanya 25% dari dosis standar berupa jenis NPK yang sudah dilengkap dengan unsur hara mikro, dan waktu aplikasi tidak disatukan baik tempat atau waktu aplikasinya.
  3. Penggunaan herbisida sebaiknya dilakukan saat pra olah tanah dan tidak dianjurkan setelah pasca tanam.
  4. Penggunaan pestisida kimia sebaiknya merupakan tahap akhir bila serangan sudah melebihi batas ambang ekonomis dan pemakaian tidak bisa dicampur dengan aplikasi eco farming (harus ada jeda aman waktu 5-7 hari)
TABEL APLIKASI PADA TANAMAN 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TESTIMONI PERAIH PAJERO